MELAYANI: UKBI, BIPA, SAKSI AHLI BIDANG BAHASA, BENGKEL SASTRA, KLINIK BAHASA, PENERJEMAHAN NEGARA BESERTIFIKAT, PERPUSTAKAAN

30 Agustus, 2016

Kantor Bahasa Jambi Gelar Dialog Sastra dengan Komunitas

Jambi--Dalam rangka menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang arti penting sastra dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Kantor Bahasa Jambi, Senin (29/8/2016), menggelar kegiatan Dialog Sastra dengan komunitas dan lembaga terkait. Dialog kali ini mengambil tema “Kritik Sastra Kita.”

Hadir sebagai pembicara dalam dialog ini adalah Dwi Rahariyoso, S.S., M.A. yang merupakan dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Jambi dan Afriyendy Gusti, S.S., M.Hum. yang merupakan tenaga teknis Kantor Bahasa Jambi. 

Acara yang berlangsung di Aula Kantor Bahasa Jambi ini berjalan hangat. Hadir sebagai peserta dalam kegiatan ini diantaranya adalah mahasiswa, akademisi, serta sejumlah undangan lainnya.

Dalam pemaparannya, pembicara membahas soal iklim sastra di Jambi. Menurut Afriyendy, penulis di Jambi boleh dibilang masih kurang. Ini dibuktikan dengan ditutupnya rubrik sastra di beberapa media. Salah satu alasan rubrik tersebut ditutup adalah minimnya tulisan yang masuk. Bahkan menurut Afriyendy dibeberapa media terpaksa menggantinya dengan ruang iklan. Ini menjadi indikator bahwa di Jambi penulisnya masih kurang.

"Di Jambi boleh dibilang masih kurang. Ini dibuktikan dengan ditutupnya rubrik sastra di beberapa media. Salah satu alasan rubrik tersebut ditutup adalah minimnya tulisan yang masuk. Bahkan menurut Afriyendy dibeberapa media terpaksa menggantinya dengan ruang iklan. Ini menjadi indikator bahwa di Jambi penulisnya masih kurang." Jelas Afriyendy.

Sementara itu, berbagai tanggapan dan masukan datang dari para peserta. Diantaranya dari Edi Yogiswara. Menurut Edi, selain kekurangan penulis, kita juga masih kekurangan kritikus sastra, sehingga geliat sastra di Jambi belum tumbuh dengan baik seperti apa yang kita harapkan. Para pengkritik saat ini sepertinya belum fokus terhadap karya yang dihasilkan,  melainkan cenderung menyerang individu yang menghasilkan karya tersebut. 

"Selain kekurangan penulis, kita juga masih kekurangan kritikus sastra, sehingga geliat sastra di Jambi belum tumbuh dengan baik seperti apa yang kita harapkan." Lanjut Edi "Para pengkritik saat ini sepertinya belum fokus terhadap karya yang dihasilkan,  melainkan cenderung menyerang individu yang menghasilkan karya tersebut. Kita perlu membangun budaya kritik. Tentu kritik yang dimaksud adalah kritik yang sehat. Sehingga setiap kritik yang dilemparkan mampu mendorong lahirnya karya-karya yang berkualitas." Tutup Edi. 

1 komentar:

  1. Easy "water hack" burns 2 lbs OVERNIGHT

    More than 160000 women and men are hacking their diet with a simple and secret "liquids hack" to lose 2 lbs every night while they sleep.

    It's proven and it works on everybody.

    This is how you can do it yourself:

    1) Grab a glass and fill it with water half full

    2) And now do this crazy HACK

    and be 2 lbs skinnier as soon as tomorrow!

    BalasHapus